Berhasil Ternak Ayam Petelur – Potensi , Lokasi, Bibit, Pakan Sampai Panen
Selain dibudidayakan selaku ayam pedaging, jenis-jenis ayam tertentu juga dijadikan komoditas ternak ayam petelur. Peternakan ayam petelur mampu menciptakan keuntungan besar jikalau digeluti dengan baik dan dengan cara yang tepat.
Telur ayam ialah salah satu materi pokok yang senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat di setiap hari. Hampir seluruh kelompok, baik rumah tangga ataupun tempat perjuangan kuliner memakai telur sebagai bahan hidangan. Telur yakni sumber protein hewani dengan harga terjangkau.
Tingginya undangan penduduk akan telur ayam menciptakan sebagian orang yang peka terhadap peluang ini menentukan untuk mengerjakan budidaya ayam petelur. Usaha ini juga memiliki isiko kerugian yang terbilang minim kalau dibandingkan ternak ayam pedaging.
Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur
Menekuni perjuangan ternak ayam petelur memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan ternak ayam pedaging, salah satunya ialah penghasilan yang stabil dan kala produktif yang jauh lebih lama.
Ayam petelur cenderung menghasilkan pemasukan stabil alasannya adalah telur dihasilkan setiap hari asalkan kondisi ayam dalam keadaan sehat dan baik. Berbeda halnya dengan ayam pedaging yang mesti menanti kurun panen minimal 35 hari.
Membahas mengenai kurun produktif, ayam petelur mampu terus menciptakan telur dalam jangka panjang, yaitu sekitar 1,5 tahun sampai 2 tahun. Puncak bikinan telur dicapai pada ahad ke-90. Selama masa produktif tersebut berlangsung, seorang peternak dapat memanen telur ayam setiap hari.
Poin inilah yang menciptakan bisnis ternak ayam petelur pantas untuk dikembangkan. Sementara keuntungan yang lain yaitu dikala ayam telah tidak bisa memproduksi telur lagi, maka ayam tersebut masih bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya.
Tips Usaha Ternak Ayam Petelur
Jika kepincut mengerjakan perjuangan budidaya ayam petelur, berikut ini adalah beberapa kiat berhasil untuk memulainya, adalah:
1. Lokasi, Kandang Ayam & Perlengkapan
Sebaiknya lokasi sangkar untuk peternakan ayam petelur jauh dari pemukiman warga supaya busuk tak sedap dari kotoran ayam tidak mengusik warga di sekitarnya.
Selain itu, sangkar ayam mesti ditempatkan di lokasi yang tidak terlampau ramai semoga ayam-ayam ternak tidak stres. Stres pada ayam akan memengaruhi kondisi fisik dan produktivitas dalam menciptakan telur.
Namun tentukan, lokasi ternak ayam petelur ini mudah dijangkau dengan kendaraan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kelangsungan proses pemantauan, pemeliharaan, dan pengangkutan telur yang diambil untuk dijual.
a. Kandang Ayam Petelur
Untuk ayam berusia 0-6 minggu ukuran sangkar paling ideal adalah 1 m2 dengan kapasitas 10-15 ekor anak ayam. Suhu sangkar tersebut mesti dikelola berada di antara 30o-32o Celsius.
Suhu ini harus tetap stabil agar anak ayam tersebut tidak stres. Sementara untuk ayam petelur akil balig cukup akal suhunya berkisar antara 32,2o-35o Celsius dengan kelembaban sekitar 60% sampai 70%.
b. Litter atau Alas Lantai
Alas lantai sangkar yuntuk ternak ayam petelur umumnya setinggi 10 cm. umumnya bahan litter yang dibuat dari sekam padi yang diaduk kapur dan air. Bisa juga dari hasil serutan kayu dengan panjang sekitar 3-5 cm.
c. Tempat Bertelur
Tempat bertelur bisa dibentuk dalam bentuk kotak dengan ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4 sampai 5 ekor ayam. Kotak tersebut diletakkan di dinding sangkar yang mesti lebih tinggi ketimbang daerah bertengger.
d. Tempat Bertengger
Ayam umumnya menggunakan kawasan bertengger sebagai daerah istirahat atau tidur. Makara semestinya buatlah spot ini lebih tertutup supaya terhindar dari angin. Selain itu, pastikan posisinya lebih rendah dari daerah bertelur.
e. Tempat Makan, Minum dan Grit
Pastikan daerah pakan dan minum tersedia dengan cukup sesuai jumlah ayam di dalam kandang. Sebaiknya tempat pakan dan minum ini yang dibuat dari materi yang besar lengan berkuasa, tidak gampang bocor, dan tidak berkarat mirip dari materi aluminium ataupun bambu.
Sementara untuk grit, tempatkan pada kotak khusus dan sesuaikan dengan umur ayam. Jika memungkinkan, ganti dengan mempergunakan teknis otomatis yang memakai mesin supaya lebih efisien.
f. Alat Pemanas
Pemanas atau brooder sangat berguna untuk memperlihatkan kehangatan pada ayam di dalam kandang. Pemanas ini bisa dibuat dengan lingkaran setinggi 30 sampai 45 cm dan jari-jari sekitar 350 cm. Bisa juga dengan versi persegi panjang berukuran 5 x 6 m dan menggantungkan pemanas di ketinggian 80 hingga 120 cm dari permukaan tanah.
2. Pemilihan Bibit
Memilih bibit untuk ternak ayam petelur ialah poin yang harus diamati sebab menjadi kunci sukses atau tidaknya perjuangan peternakan yang kita laksanakan. Sangat disarankan membeli bibit dari penjual yang sudah terpercaya dan mampu mengembangbiakkan ayam dari indukan yang unggul. Dengan demikian, bibit yang dihasilkan pun pasti berkembang sehat, wajar dan tanpa cacat.
Jika dilihat secara fisik, bibit ayam yang elok memiliki kondisi bulu yang menutup rata pada seluruh bab tubuhnya. Ciri lain dari bibit ayam yang bagus adalah tidak ada cacat pada bab badan manapun. Ukuran badannya pun wajar dengan berat ideal sesuai usianya. Nafsu makannya baik dan tidak terdapat kotoran pada duburnya.
Biasanya bibit ayam ini dikenal dengan istilah DOC atau Day-Old Chick. Artinya, anak ayam yang gres lahir. Sebaiknya, DOC diberi vaksin supaya bebas dari serangan penyakit berbahaya. Umumnya harga DOC di pasaran sekitar Rp 900.000 per 100 ekor.
Ada dua jenis atau ras ayam yang dipakai peternak ayam petelur di Indonesia, adalah ayam petelur cokelat dengan ukuran telur lebih besar dan ayam petelur putih dengan ukuran yang cenderung lebih kecil. Jika dilihat dari kandungan gizinya, sebenarnya kedua jenis telur ini tidak mempunyai perbedaan yang mempunyai arti, alias sama-sama bergizi tinggi.
3. Pakan Ayam Petelur
Jika mengharapkan ayam petelur menciptakan telur-telur yang bermutu, selain harus berasal dari indukan yang unggul, jangan lupa juga untuk memberinya pakan berkualitas pula. Pakan terbaik untuk ayam petelur yaitu pakan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan kalsium untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Pakan yang diberikan untuk ayam lazimnya berupa konsentrat, dedak ataupun jagung yang sudah digiling.
Pastikan ayam-ayam tersebut tidak mendapat pakan yang berlebihan, alasannya adalah kelebihan nutrisi akan menciptakan ayam mengalami penumpukan lemak yang berakibat pada penurun kesanggupan dalam memproduksi telur. Oleh alasannya itu, alangkah lebih baik kalau pakan diberikan sesuai kandungan gizi dan takaran tepat sesuai dengan usia ayam tersebut.
4. Pemeliharaan Ayam Petelur
Menjaga kesehatan ayam petelur perlu dijalankan dengan cara menawarkan vitamin dan juga vaksin secara berkala supaya kekebalan tubuhnya berkembangdan tidak rentan terserang penyakit.
Poin penting lainnya yang mesti diamati untuk menjaga kesehatan ayam petelur adalah mengamati kebersihan kandang. Pastikan kandang ayam dibersihkan secara terpola untuk mencegah kotoran yang menumpuk. Sebaiknya gunakan cairan disinfektan biar sangkar lebih bersih dan jauh dari sarang penyakit.
5. Panen Telur Ayam
Umumnya bibit ayam akan mulai bertelur ketika menginjak usia 4 bulan. Apabila ayam dalam keadaan wajar dan sehat, maka ayam-ayam tersebut akan menciptakan telur setiap hari. Setelah menghimpun telur, semestinya kerjakan penyortiran terlebih dahulu sebelum menjualnya untuk memisahkan telur yang normal dan abnormal.
Telur ayam abnormal mempunyai ukuran lebih kecil atau lebih besar dari telur biasa. Ada juga yang bentuknya gepeng atau lonjong. Kaprikornus tentukan untuk selalu menyortirnya lebih dahulu supaya harga jual yang didapatkan pun lebih tinggi.
Comments
Post a Comment